Ayah
Terkadang Kasih sayangmu yang begitu tulus tak terlalu ku hiraukan
Terkadang perhatianmu yang tegas kuacuhkan
Terkadang laranganmu ku anggap keegoisanmu
Padahal itu semua tanda betapa engkau begitu mengasihiku
Sehingga kau selalu ingin memberikan yang terbaik bagiku
Karena engaku ingin aku menjadi yang terbaik bagimu
Engaku lakukan itu semua karna kau tak ingin melihatku tumbuh menjadi gadis yang cengeng dan rapuh
Tapiiiii……..
Kau didik aku seperti itu agar aku tumbuh menjadi wanita yang tegar dan kuat yang tak mudah putus asa dalam menghadapi semua tantangan hidup
Ayah begitu besar kasih sayangmu padaku
Begitu tulus kau menyayangiku walaupun terkadang ku tak pernah menyadari itu
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku sangat mencintaimu
Ku khan berusaha semampuku sekuat tenagaku jalanin pintamu,
khan ku buktikan ku mampu menjadi yang terbaik seperti yang kau harapkan
Maafkan aku yang terkadang tak menyadari kasih sayangmu
Terima kasih ayah untuk segalanya, engkau adalah ayah terhebat bagiku
Minggu, 21 November 2010
Senin, 01 November 2010
tanda baca dalam bahasa indonesia
Sekilas tentang tanda-tanda baca dalam bahasa indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia dan merupakan bahasa resmi republik Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa dari sekian banyak bahasa di dunia.
Di dalam pelajaran bahasa Indonesia ada beberapa tanda-tanda baca yang kita ketahui yaitu ;
1.Tanda titik (.)
Tanda titik sudah sering kali kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaan ,tanda titik juga sudah tidak asing lagi bagi kita.
Seperti yang kita ketahui tanda titik dapat kita pakai untuk menandai berakhirnya suatu kalimat, selain itu dapat juga kita gunakan sesudah nomor bab atau subab dan lain sebagainya.
Judul bab atau judul bagian subbab perlu menggunakan titik apabila judul tersebut langsung diikuti uraian yang dimulai dengan baris yang sama dengan judul subbab atau judul bagian subbab tersebut.
Contoh :
* ayah dan ibunya sudah lama berpisah.
* dan sebagainya.
2.Tanda koma (,)
Tanda koma dapat kita gunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara dalam suatu kalimat. Tanda koma sering kita gunakan setelah seruan, tanda koma juga digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimatnya atau bisa juga digunakan untuk mmisahkan dua kalimat yang setara yang dihubungkan dengan kata tetapi atau melainkan dan lain sebagainya.
Contoh :
* meskipun hujan, nia tetap pergi ke kampus.
* karena sakit, dia tidak memasak sarapan untuk anak dan suaminya.
3.Titik koma (;)
Tanda titik koma juga sering kita gunakan dalam penulisan sehari-hari yang digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara, dapat juga digunakan untuk membatasi bagian-bagian kalimat yang sudah mengandung koma dan lain sebagainya.
Contoh :
* semua kami sama; tidak ada kami yang dianak emaskan oleh orang tua kami.
* mengingat bahwa 1………;
2………; dst
4.Titik dua (:)
Titik dua biasanya digunakan atau dipakai diakhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau perincian, dapat juga digunakan pada kata-kata misalnya, contohnya, dan sebagai berikut yang diikuti perincian dan lain sebagainya.
Contoh :
* aloda memiliki dua buku : buku tulis dan buku paket
* berikut adalah sekilas tentang biodata saya, antara lain :
5.Tanda petik (“ “)
Tanda petik dapat juga kita gunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti yang sebenarnya dan lain sebagainya.
Contoh :
* itu dia “pahlawan” kita datang
6.Tanda hubung (-)
Tanda hubung biasanya digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang biasanya kata-kata tersebut berulang-ulang atau diulang, dapat juga digunakan apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan dan lain sebagainya.
Contoh :
* sayur-sayuran
* abad ke-2
7.Tanda Tanya (?)
Sudah rahasia umum bagi kita apa kegunaan tanda Tanya yaitu dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh ;
* dimana kamu tinggal ?
* apa hobby mu ?
8.Tanda seru (!)
Tanda seru gunakan atau dipakai setelah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan,ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh :
* bersihkanlah ruangan itu sekarang juga !
* bangunkan dia sekarang juga !
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia dan merupakan bahasa resmi republik Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa dari sekian banyak bahasa di dunia.
Di dalam pelajaran bahasa Indonesia ada beberapa tanda-tanda baca yang kita ketahui yaitu ;
1.Tanda titik (.)
Tanda titik sudah sering kali kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaan ,tanda titik juga sudah tidak asing lagi bagi kita.
Seperti yang kita ketahui tanda titik dapat kita pakai untuk menandai berakhirnya suatu kalimat, selain itu dapat juga kita gunakan sesudah nomor bab atau subab dan lain sebagainya.
Judul bab atau judul bagian subbab perlu menggunakan titik apabila judul tersebut langsung diikuti uraian yang dimulai dengan baris yang sama dengan judul subbab atau judul bagian subbab tersebut.
Contoh :
* ayah dan ibunya sudah lama berpisah.
* dan sebagainya.
2.Tanda koma (,)
Tanda koma dapat kita gunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara dalam suatu kalimat. Tanda koma sering kita gunakan setelah seruan, tanda koma juga digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimatnya atau bisa juga digunakan untuk mmisahkan dua kalimat yang setara yang dihubungkan dengan kata tetapi atau melainkan dan lain sebagainya.
Contoh :
* meskipun hujan, nia tetap pergi ke kampus.
* karena sakit, dia tidak memasak sarapan untuk anak dan suaminya.
3.Titik koma (;)
Tanda titik koma juga sering kita gunakan dalam penulisan sehari-hari yang digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara, dapat juga digunakan untuk membatasi bagian-bagian kalimat yang sudah mengandung koma dan lain sebagainya.
Contoh :
* semua kami sama; tidak ada kami yang dianak emaskan oleh orang tua kami.
* mengingat bahwa 1………;
2………; dst
4.Titik dua (:)
Titik dua biasanya digunakan atau dipakai diakhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau perincian, dapat juga digunakan pada kata-kata misalnya, contohnya, dan sebagai berikut yang diikuti perincian dan lain sebagainya.
Contoh :
* aloda memiliki dua buku : buku tulis dan buku paket
* berikut adalah sekilas tentang biodata saya, antara lain :
5.Tanda petik (“ “)
Tanda petik dapat juga kita gunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti yang sebenarnya dan lain sebagainya.
Contoh :
* itu dia “pahlawan” kita datang
6.Tanda hubung (-)
Tanda hubung biasanya digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang biasanya kata-kata tersebut berulang-ulang atau diulang, dapat juga digunakan apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan dan lain sebagainya.
Contoh :
* sayur-sayuran
* abad ke-2
7.Tanda Tanya (?)
Sudah rahasia umum bagi kita apa kegunaan tanda Tanya yaitu dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh ;
* dimana kamu tinggal ?
* apa hobby mu ?
8.Tanda seru (!)
Tanda seru gunakan atau dipakai setelah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan,ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh :
* bersihkanlah ruangan itu sekarang juga !
* bangunkan dia sekarang juga !
sekilas tentang sejarah bahasa indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia dan merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia juga.penggunaan Bahasa Indonesia diresmikan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, lebih tepatnya sehari sesudah proklamasi indonesia bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa dari banyaknya ragam bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya bahasa melayu mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan terjadinyaperbedaan Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun telah dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya.
Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya. sehingga dapat kita simpulkan bahwa kebanyakan masyarakat indonesia menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari-hari.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa dari banyaknya ragam bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya bahasa melayu mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan terjadinyaperbedaan Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun telah dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya.
Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya. sehingga dapat kita simpulkan bahwa kebanyakan masyarakat indonesia menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari-hari.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
sekilas tentang perubahan kata baku
kata baku
kadang-kadang dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari kita telah menggunakan kata-kata yang kurang sesuai atau tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Salah satu atau dua ejaan kata dalam tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi umum, namun tidak halnya bagi dosen atau guru bahasa indonesia. Ejaan yang baku sangat penting untuk dikuasai dan digunakan ketika membuat suatu karya tulis ilmiah.
sebelum lebih lanjut ada baiknya jika terlebih dahulu kita mengetahui pengertian dari kata baku atau kata tidak baku.
Ejaan baku adalah adalah ejaan yang benar, sedangkan ejaan tidak baku adalah ejaan yang tidak benar atau ejaan salah.
Bagaimana untuk mengetahui bahwa kata pada kalimat yang kita tulis tidak menyalahi aturan ejaan baku dan ejaan tidak baku? Cukup dengan membuka buku kamus bahasa indonesia yang terkenal baik yang dikarang oleh yang baik pula sebagai referensi. Contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku, di mana kata yang sebelah kiri adalah salah dan yang sebelah kanan adalah betul :
a. apotik : apotek
b. atlit : atlet
c. azas : asas
d. azasi : asasi
e. bis : bus
f. duren : durian
g. gubug : gubuk
h. hadist : hadis
i. ijin : izin
j. imajinasi : imaginasi
k. insyaf : insaf
l. aman : zaman
m. kalo : kalau
n. karir : karier
o. kongkrit : konkret
p. nomer : nomor
Q. obyek : objek
r. rame : ramai
s. rapor : rapot
t. sentausa : sentosa
u. crita : cerita
Ekstra ilmu pengetahuan ejaan yang disempurnakan atau lebih sering kita dengar dengan istilah EYD :
* kreatifitas : kreativitas
* kreativ : kreatif
* aktifitas : aktivitas
* aktiv : aktif
* sportifitas : sportivitas
* sportiv : sportif
* produktifitas : produktivitas
* produktiv : produktif
sumber : http://organisasi.org/ejaan-baku-dan-ejaan-tidak-baku-dalam-bahasa-indonesia-pengertian-referensi-dan-contoh
kadang-kadang dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari kita telah menggunakan kata-kata yang kurang sesuai atau tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Salah satu atau dua ejaan kata dalam tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi umum, namun tidak halnya bagi dosen atau guru bahasa indonesia. Ejaan yang baku sangat penting untuk dikuasai dan digunakan ketika membuat suatu karya tulis ilmiah.
sebelum lebih lanjut ada baiknya jika terlebih dahulu kita mengetahui pengertian dari kata baku atau kata tidak baku.
Ejaan baku adalah adalah ejaan yang benar, sedangkan ejaan tidak baku adalah ejaan yang tidak benar atau ejaan salah.
Bagaimana untuk mengetahui bahwa kata pada kalimat yang kita tulis tidak menyalahi aturan ejaan baku dan ejaan tidak baku? Cukup dengan membuka buku kamus bahasa indonesia yang terkenal baik yang dikarang oleh yang baik pula sebagai referensi. Contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku, di mana kata yang sebelah kiri adalah salah dan yang sebelah kanan adalah betul :
a. apotik : apotek
b. atlit : atlet
c. azas : asas
d. azasi : asasi
e. bis : bus
f. duren : durian
g. gubug : gubuk
h. hadist : hadis
i. ijin : izin
j. imajinasi : imaginasi
k. insyaf : insaf
l. aman : zaman
m. kalo : kalau
n. karir : karier
o. kongkrit : konkret
p. nomer : nomor
Q. obyek : objek
r. rame : ramai
s. rapor : rapot
t. sentausa : sentosa
u. crita : cerita
Ekstra ilmu pengetahuan ejaan yang disempurnakan atau lebih sering kita dengar dengan istilah EYD :
* kreatifitas : kreativitas
* kreativ : kreatif
* aktifitas : aktivitas
* aktiv : aktif
* sportifitas : sportivitas
* sportiv : sportif
* produktifitas : produktivitas
* produktiv : produktif
sumber : http://organisasi.org/ejaan-baku-dan-ejaan-tidak-baku-dalam-bahasa-indonesia-pengertian-referensi-dan-contoh
ENGKAU
ENGKAU
Saat ku tak mengerti arti hidupku
ENGKAU mengajariku arti hidup sebenarnya, .
Saatku putus asa menghadapi smuanya
ENGKAU membangkitakan semangatku , .
Ketika kuterluka & menyerah pada apa yang terjadi
ENGKAU mengobati lukaku & menyemangatiku , .
ENGKAU tidak pernah membiarkanku seorang diri
Menghadapi gelombang kehidupan ini , .
ENGKAU slalu ada untukku dalam keadaan apapun
ENGKAU slalu menyertaiku dimanapun & kapanpun
ENGKAU tak pernah memandang rendah diriku yang penuh dengan dosa,
tapi KAU angkat aku sama seperti anakMU yang lainnya
Sungguh ENGKAU BAPA yang baik, BAPA yang setia
YESUS KRISTUS ENGKAULAH sahabat sejatiku , .
Saat ku tak mengerti arti hidupku
ENGKAU mengajariku arti hidup sebenarnya, .
Saatku putus asa menghadapi smuanya
ENGKAU membangkitakan semangatku , .
Ketika kuterluka & menyerah pada apa yang terjadi
ENGKAU mengobati lukaku & menyemangatiku , .
ENGKAU tidak pernah membiarkanku seorang diri
Menghadapi gelombang kehidupan ini , .
ENGKAU slalu ada untukku dalam keadaan apapun
ENGKAU slalu menyertaiku dimanapun & kapanpun
ENGKAU tak pernah memandang rendah diriku yang penuh dengan dosa,
tapi KAU angkat aku sama seperti anakMU yang lainnya
Sungguh ENGKAU BAPA yang baik, BAPA yang setia
YESUS KRISTUS ENGKAULAH sahabat sejatiku , .
jenis imbuhan
Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:
1. Imbuhan sederhana
imbuhan yang hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran saja.
1. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-
2. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya
2. Imbuhan gabungan
imbuhan gabungan merupakan gabungan lebih dari satu awalan atau akhiran.
1. ber-an dan ber-i
2. di-kan dan di-i
3. diper-kan dan diper-i
4. ke-an dan ke-i
5. me-kan dan me-i
6. memper-kan dan memper-i
7. pe-an dan pe-i
8. per-an dan per-i
9. se-nya
10. ter-kan dan ter-i
3. Imbuhan spesifik
imbuhan spesifik dapat kita gunakan untuk kata-kata tertentu atau serapan asing.
1. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita.
2. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.
Pembentukan dengan awalan me- memiliki beberapa aturan yaitu ;
1. tetap
jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w.
Contoh: * me- + minum → meminum
* me- + makan → memakan
2. me- → mem-
jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v.
Contoh: * me- + baca → membaca
* me- +masak → memasak
3. me- → men-
jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*.
Contoh: * me- + datang → mendatang
* me- + jauh → menjauh
4. me- → meng-
jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h.
Contoh: * me- + kikis → mengikis*
* me- + kering → mengering.
5. me- → menge-
jika kata dasar hanya satu suku kata.
Contoh: * me- + bom → mengebom
* me- + klik → mengeklik.
6. me- → meny-
jika huruf pertama adalah s*.
Contoh: * me- + sapu → menyapu*
* me- + siram → menyiram
Huruf dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus:
1. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal.
Contoh: me- + tipu → menipu, me- + kira → mengira.
2. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan.
Contoh: me- + klarifikasi → mengklarifikasi.
3. Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna.
Contoh: me- + konversi → mengkonversi.
Ada beberapa aturan khusus pembentukan kata turunan, yaitu:
1. ber- + kerja → bekerja (huruf r dihilangkan)
2. ber- + ajar → belajar (huruf r digantikan l)
3. pe + perkosa → pemerkosa (huruf p luluh menjadi m)
4. pe + perhati → pemerhati (huruf p luluh menjadi m)
sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_ejaan_dan_penulisan_kata
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:
1. Imbuhan sederhana
imbuhan yang hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran saja.
1. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-
2. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya
2. Imbuhan gabungan
imbuhan gabungan merupakan gabungan lebih dari satu awalan atau akhiran.
1. ber-an dan ber-i
2. di-kan dan di-i
3. diper-kan dan diper-i
4. ke-an dan ke-i
5. me-kan dan me-i
6. memper-kan dan memper-i
7. pe-an dan pe-i
8. per-an dan per-i
9. se-nya
10. ter-kan dan ter-i
3. Imbuhan spesifik
imbuhan spesifik dapat kita gunakan untuk kata-kata tertentu atau serapan asing.
1. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita.
2. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.
Pembentukan dengan awalan me- memiliki beberapa aturan yaitu ;
1. tetap
jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w.
Contoh: * me- + minum → meminum
* me- + makan → memakan
2. me- → mem-
jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v.
Contoh: * me- + baca → membaca
* me- +masak → memasak
3. me- → men-
jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*.
Contoh: * me- + datang → mendatang
* me- + jauh → menjauh
4. me- → meng-
jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h.
Contoh: * me- + kikis → mengikis*
* me- + kering → mengering.
5. me- → menge-
jika kata dasar hanya satu suku kata.
Contoh: * me- + bom → mengebom
* me- + klik → mengeklik.
6. me- → meny-
jika huruf pertama adalah s*.
Contoh: * me- + sapu → menyapu*
* me- + siram → menyiram
Huruf dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus:
1. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal.
Contoh: me- + tipu → menipu, me- + kira → mengira.
2. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan.
Contoh: me- + klarifikasi → mengklarifikasi.
3. Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna.
Contoh: me- + konversi → mengkonversi.
Ada beberapa aturan khusus pembentukan kata turunan, yaitu:
1. ber- + kerja → bekerja (huruf r dihilangkan)
2. ber- + ajar → belajar (huruf r digantikan l)
3. pe + perkosa → pemerkosa (huruf p luluh menjadi m)
4. pe + perhati → pemerhati (huruf p luluh menjadi m)
sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_ejaan_dan_penulisan_kata
Langganan:
Postingan (Atom)