Rabu, 26 Oktober 2011

Elektronic Learning

1.ABSTRAKSI

Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung dan pembelajaran dapat dilakukan tanpa adanya tatap muka antara guru dengan murid atau antara dosen dengan mahasiswa. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

2.LATAR BELAKANG

Ilmu komputer bukanlah hal yang asing lagi bagi kalangan dunia komputerisasi, terutama di dalam bidang pendidikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi seperti hadware, software, dan komunikasi data. Khusus di bidang pendidikan penggunaan informasi dapat membantu kelancaran di dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran. Metode belajar yang baik dapat mempengaruhi pola pikir peserta didik khususnya mahasiswa. Contoh nyatanya adalah rasa keinginan untuk proses pembelajarannya akan timbul jika sistem pembelajaran tidak membosankan. Sampai sekarang media yang sering digunakan dan masih tetap dipergunakan adalah buku dan pengajaran dari dosen. Selain itu masalah lain bagi mahasiswa yaitu proses belajar mengajar di kelas yang terbatas hanya 1 jam per SKS, hal ini membuat peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan terutama bagi yang terlambat mengikuti perkuliahan. Untuk mengatasi hal ini dapat dimanfaatkan teknologi lain seperti memanfaatkan akses internet seperti pembelajaran melalui E-learning, dengan E-learning ini dapat membuat minat belajar mahasiswa menjadi terpacu karena mahasiswa dapat mengakses mata kuliah yang diinginkan kapan saja.

3. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 sejarah perkembangan e-learning
Pembelajaran elektronik atau E-pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa seperti dibawah ini :

•Tahun 1990 : Era Computer-Based Training (CBT) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1.

•Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat maka sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

•Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE .

•Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun untuk administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

3.2 Komponen E-Learning
Secara garis besarnya, komponen E-Learning dibagi kedalam tiga bagian, antara lain :

a. E-learning System(sistem)

E-learning system adalah suatu system atau cara yang digunakan dalam mengatur bagaimana memanajement kelas, pembuatan materi atau isi, forum diskusi, sistem ujian online, sistem penilaian atau raport dari hasil proses pembelajaran dan semua yang berhubungan dengan proses belajar mengajar yang biasa dilakukan di dalam kelas. Kegiatan seperti itulah biasanya disebut dengan Learning Management System(LMS).

b. E-learning Content (isi)

E-learning conten merupakan isi atau penjelasan dari learning management system. Isi dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk konten berbentuk multimedia interaktif atau konten teks seperti buku atau modul yang biasa di dapatkan di proses belajar mengajar.

c. E-Learning infrastructure (Peralatan)

Peralatan atau infrastruktur E-Learning dapat berupa personal komputer, jaringan komputer dan perlengkapan multimedia dan bahkan bisa menggunakan mobile serta teleconference.
Ketiga komponen E-Learning ini tidak akan lepas kegunaannya. Semua saling berkesinambungan dalam pelaksanaannya. LMS merupakan komponen besar dalam kelangsungan pemanfaatan E-Learning.

4.ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Seperti yang telah kita ketahui, pembelajran melalui e-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi, peserta didik dengan dosen atau guru maupun sesama peserta didik. Melalui E-learning peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena peran guru diambil alih oleh komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.

Dengan adanya e-learning para guru atau dosen akan lebih mudah :
•melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
•mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
•mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid atau dosen dengan mahasiswa telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.

5.Kesimpulan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa e-learning juga berpengaruh terhadap pendidikan karena dengan e-learning murid atau mahasiswa dapat mendownload materi pelajaran dan dapat melakukan pembelajaran tanpa bertemu secara langsung atau tatap muka dengan dosen. Tapi dengan demikian dosen dan mahasiswa akan jarang bertatap muka dalam proses pembelajaran. Jadi e-learning mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik, http://1001farchan.blogspot.com/2010/05/komponen-e-learning.html, http://yaalona.blogspot.com/2010/03/bab-1-latar-belakang-masalah.html

Minggu, 09 Oktober 2011

Telematika

1.Teori Telematika

Dibawah ini ada beberapa pengertian telematika, antara lain :
•Kata telematika berasal dari suatu istilah dalam bahasa Perancis yaitu TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang muncul dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam buku yang berjudul L’informatisation de la Societe pada tahun 1978.

•Sedangkan Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan gabungan dari dua kata yaitu dari kata “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Selain itu istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital.

•Menurut pak Moedjiono makna TELEMATIKA merupakan konvergensi dari
Tele yang artinya ”Telekomunikasi”, ma artinya ”Multimedia” dan tika artinya ”Informatika” .

Ketiga pengertian telematika diatas merupakan pengertian telematika menurut para ahli sehingga dapat disimpulkan bahwa kata telematika berasal dari bahasa perancis yaitu telematique yang berarti teknologi informasi komunikasi.

2. Conton Telematika
Salah satu contoh telematika yaitu E-learning.

Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs. Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, mengecek jadwal ujian, dan mengirim naskah tugas dapat dilakukan. Peranan web kampus atau sekolah termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.

3.Perkembangan Telematika
Perkembangan telematika pada saat ini sudah semakin berkembang tanpa kita sadari telepon seluler atau handphone yang selalu kita bawa kemanapun kita pergi dan selalu digunakan setiap hari merupakan salah satu teknologi dari telematika. Dengan telepon seluler saja kita sudah bisa internetan hanya saja ada pihak-pihak tertentu yang salah menggunakan teknologi tersebut.


Sumber : http://cocom90.wordpress.com/2010/10/17/pengertian-telematika/ dan http://iyozdamnation.wordpress.com/2010/10/17/contoh-penerapan-telematika/